Powered By Blogger

Minggu, 26 Juni 2011

KERAJAAN PINANG SENDAWAR MERUPAKAN REPRESENTASI KERAJAAN KUTAI KERTANEGARA.

Oleh ; Naftali,S.Ikom.

Apa yang dinamakan kerajaan Pinang Sendawar yang pernah ada di Kutai Barat, Kalimantan Timur,hanyalah merupakan representasi dari kerajaan Kutai Kertanegara.Sebab pada umumnya suku Dayak yang berdiam di Kalimantan jaman dahulu, hanya mengenal sistem pemerintahan yang dipimpim oleh kepala suku,demikian juga dengan suku dayak Tunjung.

Sistem pemerintahan kerajaan awal mulanya diperkenalkan oleh seorang keturunan bangsawan Kutai Kertanegara yang bernama Aji Tulur Jejangkat. Dialah yang menjadi raja pertama suku Dayak Tunjung. Sewaktu masih bayi Ia dititipkan oleh orang tuanya agar dirawat oleh pemimpin suku dayak Tunjung yang bernama Sengkreak .Kisah datangnya Tulur Aji Jangkat dapat kita baca pada cerita legenda suku Dayak Tunjung. Setelah beranjak dewasa Aji Tulur Jejangkat yang telah memiliki pengetahuan, budaya, serta tradisi, masyarakat suku dayak Tunjung,mengangkat dirinya menjadi raja dan menamakan kerajaan yang didirikan itu dengan sebutan kerajaan Pinang sendawar.

Menurut analisa saya,peristiwa tersebut terjadi pada sekitar abad ke-13 Masehi. Hal ini berdasarkan cerita sejarah yang ditulis oleh kerajaan Kutai Kertanegara dan tradisi sejarah lisan suku dayak Tunjung. Putra bungsu Aji Tulur Jejangkat yang bernama Puncan Karna, menikahi adik perempuan raja Kutai Kertanegara Maharaja Sultan yang bernama Aji Putri Dewi .Dari catatan sejarah Maharaja Sultan memerintah kerajaan Kutai Kertanegara pada tahun 1370-1420.

Ada benang merah yang terputus, antara peristiwa yang satu dengan yang peristiwa yang lain, antara fase pemerintahan dengan sistem kepala suku dengan sistem kerajaan.Hal menjadi sebuah pertanyaan yang mendasar, kapankah seorang Aji Tulur Jejangkat pernah belajar dan mengenal sistem kerajaan?. Seperti yang telah diketahui bahwa Sendawar terletak di pedalaman Sungai Mahakam,pada jaman dahulu wilayah ini sangat terisolir dari pengaruh dunia luar.Sehari-hari orang tua angkat Tulur Aji Jangkat adalah seorang petani,pemburu, dan hidup mengumpulkan hasil hutan, mereka belum mengenal dengan apa yang dinamakan sistem kerajaan,apalagi mengajarkan system pemerintahan kerajaan. Sangat mustahi bagi Aji Tulur Jejangkat mengetahui dengan sendirinyai sistem pemerintahan kerajaan,tanpa belajar dan berkontak dengan dunia luar. Pastilah ada tangan-tangan yang tak kelihatan yang mengatur skenario dibelakang layar.


Selain itu dari sisi nama, nama ‘’ Aji Tulur Jejangkat,adalah suatu nama yang tidak lazim dimiliki asli suku DayakTunjung. Nama itu mengandung perpaduan antara unsur budaya Jawa dan Melayu. Aji adalah suatu gelar milik bangsawan keturunan raja Kutai Kertanegara. Masyarakat suku Dayak Tunjung tidak memiliki gelar bangsawan itu. Yang ada,hanyalah sebutan bagi seorang pemimpin yaitu; “Hajiin”. Itupun hanyalah sebutan yang umum,bukan gelar khusus bagi seorang keturunan seorang raja. Tulur,berasal dari kata diulur,dalam bahasa suku Dayak Tunjung adalah, “kulo atau tengulo”. Sedangkan,”Jejangkat”,berasal dari kata diangkat/adopsi,dalam bahasa suku Dayak Tunjung adalah” muhiiq atau temuhiiq”. Jadi tepatnya, nama Aji Tulur Jejangkat dalam bahasa suku dayak Tunjung adalah: ”Hajiin Tengulo Temuhiq “. Dari segi Etimologi bahasa dapatlah diketahui bahwa Aji Tulur Jejangkat bukanlah seorang yang berasal dari suku dayak Tunjung, melainkan seseorang yang berasal dari keturunan bangsawan Kutai Kertanegara.


Apa lagi posisi kerajaan Pinang Sendawar terletak ditepi sungai Mahakam. Suku Dayak Tunjung sudah lama meninggalkan tradisi membangun tempat tinggal atau lamin ditepi sungai Mahakam.Memang pada mulanya suku Dayak Tunjung berdiam tepi sungai Mahakam,dalam bahasa suku Dayak Tunjung “Diapm diq pampakng Mahakapm”. Namun tradisi itu sudah ditinggalkan,karena daerah tepi Mahakam adalah daerah yang sangat terbuka dari serangan musuh dan pengayau. Malah Sebaliknya Aji Tulur Jejangkat melakukan hal demikian,untuk memudahkan memungut dan mengumpulkan upeti lalu menyetorkan ke Kutai Kertanegara.
Setelah Aji Tulur Jejangkat wafat,anaknya Swalas Guna menggantikan kedudukannya sebagai raja Pinang Sendawar. Sepeninggal kedua orang tersebut pengaruh kerajaan Kutai Kertanegara semakin berkurang. Maka mulailah raja-raja Tunjung yang menggantikannya tidak rutin lagi membayar upeti /kembang tahun dan berpartisifasi dalam kegiatan kerja paksa / suakaq ke Kutai Kertanegara.

Karena kedua alasan diatas menjadi penyulut kemarahan sang penguasa tunggal Sungai Mahakam. Selain itu kerajaan Sendawar yang dipimpim seorang raja wanita yang bernama Men Uyang menjadi potensi ancaman bagi kerajaan Kutai Kertanegara. Daerah kekuasannya membentang hampir seluruh tanah Sendawar. Kutai Kertanegara rupanya ingin tetap berambisi menjadi penguasa tunggal sepanjang aliran sungai Mahakam.


Pada abad ke-15 Masehi Kutai Kertanegara mengirimkam pasukannya ke hulu sungai Mahakam untuk menghukum daerah yang membangkang itu. Serbuan itu mengakibatkan benteng Men Uyang yang terbuat dari kayu itu hangus terbakar,penduduk berlarian kocar kacir menyelamatkan diri ke hutan,yang tewas tak terhitung jumlahnya,sedang raja wanita itu raib tak ditemukan jasadnya. Strategi yang dipakai oleh tentara Kutai Kertanegara adalah dengan menghamburkan manik-manik disekitar benteng, sehingga penduduk menjadi lengah , lupa akan tugasnya mempertahankan benteng. Karena peristiwa itulah Men Uyang diberi julukan “Raja Manik”.
Ketikng nama suami Raja Manik,yang selamat dari serangan itu, bertekad menuntut balas,Ia mengumpulkan rakyat Sendawar yang masih tersisa dan berpesan kepada rakyat agar tetap menjaga wilayah tanah Tunjung. Lalu berangkatlah ia membawa empat orang panglimanya ( Pemanuq dlm.bhs.Tunjung )pergi ke Kutai Lama. Ketikng sendiri tewas dalam suatu pertempuran melawan tentara Kutai Kertanegara. Namun keempat Panglimanya dapat pulang ke tanah Sendawar. Seandainya tidak ada perjanjian damai dari penguasa Kutai Lama,maka keempat orang yang ahli bertempur itu tidak akan pulang ke tanah Sendawar sampai terbalaskan dendam mereka. Isi dari perjanjian itu sebagai berikut;

1.Pihak kerajaan Kutai Kertanegara mengembalikan daerah taklukkanya tanah Sendawar,kepada suku dayak Tunjung.


2.Kerajaan Kutai Kertanegara tidak akan lagi menyerang tanah Sendawar.

Akan tetapi perjanjian damai itu sebenarnya muslihat Kutai Kertanegara,daerah hulu sungai Mahakam itu masih tetap dalam cengkramannya. Karena tidak mau yang dianggap fihak melanggar perjanjian serta tidak mau mengambil resiko yang besar, maka penguasa Kutai Kertanegara mengangkat penduduk lokal suku dayak Tunjung sebagai perwakilanya.Mereka ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut;

1.Mengkoordinir dan mengumpulkan upeti ( Kembang tahun ) lalu diserahkan dan dibawa kepada Kutai Kertanegara setiap tahunnya.

2.Menggerakkan rakyat agar bekerja paksa di istana Kutai Kertanegara dan sekitarnya setiap tahunnya.Gunung Pedidik di kota Tenggarong adalah sisa bekas peninggalan kegiatan itu.

Atas jasa dan pengabdian terhadap kerajaan Kutai Kertanegara itu,maka penguasa/raja menganugerahkan gelar kehormatan mereka.Nama gelar-gelar itu adalah;


1.Temenggung

2.Raden

3.Mangku

4.Singa Mas / Macan

5.Karti dll.

Kesimpulan : Pertama tidak semua masyarakat suku dayak Tunjung meyakini bahwa kerajaan Pinang Sendawar merupakan manefestasi dari kerajaan suku dayak Tunjung. Melainkan hal itu merupakan representasi dari kerajaan Kutai Kertanegara. Walaupun ada upaya yang intensif untuk menggiring opini masyarakat selama berabad-abad agar mempercayai hal itu. Kedua membayar kembang tahun dan berpartisifasi dalam kegiatan suakaq tidak berasal dari nilai-nilai budaya suku dayak Tunjung,melainkan merupakan warisan dari bangsa Majapahit.

*sumber: Dari tradisi sejarah lisan suku Dayak Tunjung

19 komentar:

ada sebuah kisah lisan yang pernah diceritakan pada saya menengenai cerita invasi tentara Kutai hingga mereka terhalang di daerah dataran tinggi Tunjung, seorang panglima besar, yang aku lupa namanya pernah mengalahkan tentara Kutai dan hampir menghabisi sebagian besar tentara invasi, namun saat peperangan berlangsung, sang panglima kehilangan anak dan istrinya, Sang panglima merasa hidupnya hampa tanpa keluarga yang dicintainya, sehingga konon kabarnya ia memanggil sisa tentara kutai, karena hanya dengan mandaunya saja, dapat memisah nyawa dari jasadnya.

kepala panglima kemudian dibawa ke Kutai dengan perhormatan yang tinggi dari pihak invasi, kemudian diletakan di ruang bawah tanah istana Kutai, konon kepala itu menghadap atau berputar ke arah berlawanan bila ada kerabat atau seseorang yang dalam darahnya mengalir garis keluarga dari sang panglima yang datang ke istana Kutai yang sekarang dijadikan Museum itu.

sebenarnya........itu cerita kutai.....
ada satu keluarga suku kutai hidup bertiga bapak, ibu dan anak......karena anaknya di bunuh...jadi si bapak merasa hidupnya hampa........jadi dia ngamuk di 7 kampung dayak......stelah dia banyak membunuh baru lah di suruhnya orang dari kampung itu untuk mengambil mandaunya yang di buangnya ke sungai........karena mandaunya sendirilah yang bisa membunuh dia........
kalau kepala yang ada di museum tu laen cerita lagi......tu kepala prampok suku dayak dari malasya..........namanya sumbanglawing.....coba cari di google ad tu ceritanya....

apabila ada salah dalam cerita ini........saya minta maaf......

Anonim II: iya sepertinya begitu

Anonim I :
sepertinya benar kata anonim II, sepertinya itu salah cerita.. sepertinya cerita anda adalah dua cerita yg berbeda....

cerita pertama sepertinya tentang "Pok Moga" orang kutai yg tinggal di sungai Sentekan (anak sungai belayan). yg mengamuk dengan membunuhi orang2 dayak Kenyah karena anak dan istrinya di bunuh.

orang Kenyah kehabisan akal untuk membunuh Pok Moga, kemudian orang Punan meberi tau orang kenyah agar memasak pasir dicampur cengan Cabe. setelah itu lemparkan pasir ke "pok moga". Setelah mereka berhasil membuat mata Pok Moga kesakitan kemudian pok moga hanya terduduk diam, sementara orang2 kenyah terus menebas Pok Moga, akan tetapi sia-sia saja mandau orang2 kenyah tidak bisa menembus kulit Pok Moga.

karena merasa hidupnya hampa tanpa keluarga yang dicintainya. kemudian dia memberitahu orang kenyah bahwa hanya mandaunya lah yg mampu membunuhnya. kemudian pok moga melemparkan mandaunya ke sungai, lalu orang2 kenyah segera menyelam mengambil mandau tersebut dan menebas kepalanya...
Sampai sekarang kepala pok moga masih di simpan oleh Suku Kenyah...

SEDANGKAN cerita anda yg kedua tentang kepala yg ada di museum Kutai.
Itu adalah Kepala SUMBANG LAWING (panglima dayak Iban) yg mengacau di daerah Kutai pada masa itu.. cerita lengkapnya lihat di sini:
http://kutaihulu.blogspot.com/2010/09/tewasnya-sumbang-lawing-pemimpin-dayak.html

saya tidak tahu penulis mengambil referensi dari mana, karena tulisan yang ada pada blog ini sangat menyimpang dari sejarah yang ada. untuk bisa diketahui saya adalah keturunan langsung dari kemuduq jumai dari pihak bapak dan keturunan langsung dari raja singa emas dari pihak ibu. penulis mengatakan bahwa aji tulur jejangkat dititipkan orang tuanya pada padahal aji tulur jejangkat menurut kisahnya diturunkan dari langit yang diambil oleh sengkrea. tetapi yang saya bingung sekarang namanya yang saya tahu dari tua-tua aji tulur jejangkat adalah Tulur Aji Jangkat. kemudian unutk masalah kerajaan kutai memang ada hubungan dengan kerajaan kutai kertanegara tetapi hubungannya adalah raja kutai merupakan anak busung dari Tulur Aji Jangkat, yang memenangkan sayembara unutk menjadi raja. dikampung kami pada jaman dahulu orang kerajaan kutai kertanegara tidak boleh minum air dari daerah abit karena akan kualat, hal ini disebabkan karena istri dari tulur aji jangkat berasal dari kampung kami yaitu Mook Manaar Bulatn yang diasuh Oleh para Kemuduq yang berjumlah 7 orang. dan banyak lagi penjelasan yang lain......

SAAT TEDUH @ Terakasih atas info n penjelasannya.. senang sekali bisa mendengar langsung penjelasan dari keturunan kemuduq jumai n raja singa emas..
artikel yg saya posting ini saya temukan di Salah satu page di facebook, lupa saya page apa namanya... tapi saat itu ada yg memposting artikel ini... oleh karena itu langsung saja saya Copy n saya posting di blog saya ini...
seperti yg tertulis di atas "Oleh ; Naftali,S.Ikom." orang ini lah yg meneliti,.. tapi namanya juga hasil penilitian sejarah, sudah tentu tidak bisa kita langsung membenarkan nya saja... mungkin saja sejarah dari Tradisi lisan yg Mas ungkapkan lebih benar dari pada artikel diatas yg hanya hasil dari analisa pemikiran saja.

dalam sejarah kutai yg terdapat pada kitab SALASILAH KUTAI jua berbeda dari yg diceritakan oleh artikel diatas...

Terimakasih Mas.. :)

Dengan hormat,

Saya Ivan Taniputera dari Surabaya. Sedang menulis buku mengenai sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara. Oleh karena itu saya sangat tertarik dengan sejarah lengkap kerajaan Pindang Sendawar di atas. Jika memungkinkan adakah kiranya yang dapat menginformasikan saya data-data mengenai kerajaan di atas? Seperti silsilah lengkap dan riwayatnya. Karena yang saya lihat pada artikel di atas hanya disebutkan hingga rajanya yang kedua saja. Email saya: ivan_taniputera@yahoo.com. No HP saya 0816658902. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan beribu-ribu terima kasih. Salah hormat selalu, Ivan Taniputera.

Dalam Sebuah Hikayat Silsilah Raja Tunjung Dan Benuaq, Bahwha Asal Usul Larak Kota Yang Kemudian Disebut Kerajaan Pinang Sendawar Karang Sari, Adalah Salah Satu Kerajaan Vasal Bawahan Kerajaan Kutai Mulawarman, Hal Ini Adalah Perkawinan Dari Pada Anak Raja Bola Bongan (Tanjung Isui Dan Jempang Sekarang Adalah Merupakan Keturunan Dayak Benuaq Sungai Ohong) Tersebutlah Rajanya Bernama Hirong Sorga Tanah Yang Melahirkan Gah Bongan Yang Beristeri Gah Bonggek Yang Memiliki 8 Orang Anak Antaranya Sangkariak Igas, Sangkariak Laca, Sangkariak Lani Dan Sangkariak Inggih, Sangkariak Ijunq, Sangkariak Kebon, Serta Sangkariak Laman, Sangkariak Daka, Dalam Salasilah Bahwa Sangkariak Kebon Gelar Ape Bongan Tanah Memperisteri Anak Maharaja Sri Langka Dewa Bernama Mahaputri Natadewi Kencana Puri Dan Melahirkan Seorang Anak Bernama Geragas Pati Yang Kemudian Terkenal Dengan Nama Aji Tulur Djangkat Yang Membangun Kerajaan Tunjung Pinang Sendawar Karang Sari. Adapun Raja Tunjung Larak Kota, Dirantau Batu Gonali Yang Dipimpin Oleh Kemuduk Suma Melahirkan Anak Antaranya Kemuduk Bengko, Kemuduk Kandang, Kemuduk Murunq, Kemuduk Jumai, Kemuduk Jongge, Kemuduk Madar, Dan Kemuduk Bulan, Kemuduk Beran. Dan Kemuduk Bengko Menggantikan Ayahnya Menjadi Raja Larak Kota Dengan Gelar Naga Salik Memperisteri Mahadewi Randaya Bunga Yang Adalah Putri Dari Maharaja Guna Perana Tungga Di Muara Kaman, Yang Melahirkan Muk Bandar Bulan Setelah Menjadi Isteri Aji Tulur Djangkat Bergelar Mahaputri Ringsa Bunga Maka Atas Perkawinan Inilah Hubungan Raja Benuaq Dan Raja Tunjung Semakin Erat Dan Berdirilah Kerajaan Baru Bernama Negeri Pinang Sendawar Karang Sari Kerajaan Ini Diperintah Oleh Geragas Pati Gelar Aji Tulur Djangkat Yang Digantikan Putranya Sulas Guna Dan Adiknya Nara Guna, Sedangkan Saudaranya Yang Lain Seperti Jeleban Bena Mudik Ke Hulu Mahakam Dan Membangun Negeri Di Pehuluan Dan Adiknya Puncan Karna Tinggal Di Tanjung Riwana (Kutai Lama) Memperisteri Anak Aji Batara Agung Paduka Nira Dan Mengabdi Di Kutai Lama.

Salam kenal...

Pembicaraan yang menarik! Saya jadi penasaran setiap kali membaca comment demi comment, terutama tentang cerita 'Pok Moga'. Cerita itu serupa dengan salah satu anak dari lima anaknya 'Andung Prasap', penerus Kerajaan Purba-Pra Sejarah Pertama di Nusantara. Apakah POK MOGA yang dimaksud itu adalah benar merupakan salah satu anaknya Andung Prasap atau Cicitnya Raja Sangiang (Dewa Batara Sangiang Langit)?
Kemudian, tentang catatan sejarah Kerajaan Kutai, jika tidak keberatan.. bisakah saya mendapat referensi pembeda antara Kutai Martadipura dengan Kutai Kertanegara juga Kutai Kuna???
Selain itu, saya juga pernah mendengar adanya catatan tentang Kerajaan Nan Sarunai.. Apakah itu sama dengan kerajaan yang didirikan oleh saudagar dari Keling, Ampu Djatmika yang membawa dua putranya yang diantaranya adalah Lambung Mangkurat????

Saya harap, kita semua bisa meluruskan sejarah.. Maka saya pun tidak akan berkeberatan untuk berbagi beberapa hasil research pribadi saya tentang 'Borneo Memulai Peradaban Manusia di Nusantara'.

Jabat Erat,
Devia Nalini Sheera
email: paninting.tarung@yahoo.com

Saya sangat berterimah kasih banyak kepada PAK MANDALA atas bantuannya saya bisa menang togel, saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsan karna angka yang di berikan beliau ternyata tembus. awalnya saya cuma coba2 menelpon, saya bilang saya terlantar di daerah Malaysia. kerja sebagai TKI dan tidak ada ongkos pulang, mulanya saya ragu tapi dengan penuh harapan saya pasangin kali 100 lembar dan ALHAMDULILLAH berhasil. sekali lagi makasih banyak ya PAK… dan saya tidak akan pernah lupa bantuan dan kebaikan PAK MANDALA. kepada saudara yang ingin merubah nasibnya seperti saya silahkan Hub 0823"4898"5714 PAK MANDALA. Demikian kisah nyata dari saya dan ini tanpa rekayasa. INGAT. kesempatan tidak akan pernah datang Yang ke.(2).kalinya…!

Saya asli Dayak Tunjung dan tinggal di Kampung Jelemuq, Sendawar. Kampung Jelemuq merupakan daerah di mana ada wilayah bersejarah/luhur yaitu Sengkreaaq dan Meninyau.

Tidak banyak yg bisa saya jelaskan jika hanya melalui tulisan2 seperti ini tetapi sedikit bisa saya bagikan pngetahuan saya ttg adanya sejarah kerajaan Pinang Sendawar. Cerita kita awali dari diturunkannya dari langit seorang Mantiiq Suku Tonyooi(Tunjung) memakai Plangkaaq (sebuah tempat mirip mangkuq persegi empat, yg bahannya terbuat dari kulit kayu khusus/kulit pohon bambu).

Saat diturunkan, orang dari langit itu mengatakan: Jooq kaapm, kaapm nyamut jooq kaapm mateeq, kaapm kaheeq nyamut pun kaapm mateeq agi (itu kalian, kalian sambut kalian mati, kalian tidak sambut pun kalian mati juga), hal ini yg membuat beberapa orang dari Sengkreaaq (8 bersaudara) agak takut menyambut Plangkaaq tersebut, hingga akhirnya yg bungsu bernama Sengkreaaq Dakaaq, nekat memotong gaka (akar kayu) tempat digantungnya plangkaaq yg berisi Tulur Jejangkat tersebut sambil mengatakan: Jooq kaapm, kaapm narik gaka jooq kaapm mateeq, kaapm kaheeq narik kaapm mateeq agi (itu kalian, kalian tarik akar itu kalian mati, kalian tidak tarik kalian mati juga), akhirnya semua aman dan tidak ada yg mati. Lalu bayi Tulur Jejangkat ini di asuh oleh Saudari tertua dari Sengkreaaq yg brnama Sengkreaaq Kebotn.

Masing2 nama dari 8 bersaudara tersebut brdasarkan urutan persaudaraannya adalah sbb: 1. Sengkereaaq Kebotn, 2. Lacaaq, 3. Ingkih, 4. Incuutn, 5. Ancootn, 6. Egas, 7. Laneeq, 8. Dakaaq. Jdi trmasuk dri dasar itulah saya memberi nama sanggar seni saya di Jelemuq ini, "Sengkreaaq Kalaakng Dakaaq". Msalh nama Tulur Aji Jangkat/Aji Tulur Jejangkat sbnarnya hanya msalh dialeg, nama aslinya Tulur Jejangkat (versi Tonyooi/Benuaq), lalu versi Kutai, Tulur Aji Jangkat, krna kata "Aji" merupakan pghargaan dari Raja Kutai krna Tulur Jejangkat banyak membantu Kerajaan Kutai, salah satunya melawan Majapahit, dan Kerajaan Kutai Kartanegara, tak pernah berperang melawan Kerajaan Pinang Sendawar, mmg prnah hampir berperang d daerah Sungai Beloan (klo tdk salah itu nama sungainya) berebut wilayah, itu pun krn ada campur tangan org2 kerajaan Majapahit yg ingin memiliki wilayah Sendawar yg kaya dgn ikan2 trsebut. Lalu soal "Hajiin" msh ada sebutan lain yaitu "Hajiiq", hajiin itu hanya sebutan utk hajiiq. Hajiiq itu artinya kurang lebih sama dgn "Sesepuh" bahkan mgk lebih tinggi derajatnya. Klo ingin liat lgsung lokasi di mana ada kjadian/cerita di atas, datang saja ke Jelemuq krna msh pnjang critanya ttg hal ini yg blum bnyak diketahui org luar, atau hbungi saya di 081953008454, pin BBMx nnti saja ya :) . Bbrapa wktu yg lalu saya di ajak arkeolog Prof. Laurentius Dyson, krna beliau belum tau lokasinya wktu itu dan rupanya pnasaran dgn cerita tsb. Hasil ini bkn dri search google loh, tpi info yg didapat dri sumber2(Tetua2) d wilayah kami sndiri yg bbrapa orangnya prnah tggal di lokasi trsebut bhkan msh ada yg tinggal hingga skrg, bahkan lagi ada yg sudah d pggil Tuhan YME.

Terakhir hati2 dgn penulisan bahasa2 Dayak khususnya Tunjung/Benuaq, krna butuh ketelitian/pemahaman yg tinggi jika tdk psti akan salah menulis. Mgk itu sdikit info yg bisa saya berikan, tetap semangat menggali harta karun berupa cerita sejarah kami, kami sangat senang dan memberikan apresiasi yg setinggi-tingginya dgn niat tsb. Trims. :D

Mohon maaf sebelumnya disitu dikatan bahwa aji tulur jejangkat wafat itu tidak benar karena dari semua cerita para tua dayak tunjung bahwa dia berserta istri dan ank2nya "nempuuq" dlm arti terangkat keatas kembali ke kayangan.

Kami sangat berterima kasih dengan para saudara yang berusaha kembali menelusuri tentang kisah raja - raja di Kalimantan , Namun kami juga ingin bertanya kepada saudara - saudara kami yang budiman . Dapatkah di jelaskan tentang Devinisi Kedayakan tentang Siapa Dayak , Kenapa Dayak. ? Menurut kami ada hal-hal yang kurang di pahami bahkan terkesan dibiarkan secara turun temurun tentang itu . yang akhirnya membuat Masyarakat asli Tanah Kalimantan ini terkotak - kotak . Muncul ego kesukuan, yang satu lebih hebat dari yang lain begitu pula sebaliknya .. Benarkah Dayak itu suku ? Mohon penjelasan . terima Kasih

perlu di ingat dari dulu hingga sekarang banyak kaum-kaum yang ingin memisahkan suku dayak Tanjung, Banuaq dan kutai.

bukan bersipat soo hebat tapi memang nyata !!!

ketiga SUKU ini adalah suku paling ditakuti maja pahit/gajah mada, karena meski didaerah lain pulau Borneo bisa maja pahit porak-porandakan, didaerah suku ini, yang tersisa hanya gajah mada, ketika mencoba menyerang areal Borneo Timur, saya juga tidak tau kenapa gajah mada tidak dibunuh saja, karena itu masalah orang tua dahulu.

yang jelas coba simak riwayat kerajaan maja pahit, ilmu terhebat maja pahit adalah (mulut) , dimana diceritakan dari sejarah sekolah sampai kenyataannya dahulu, tipu muslihat selalu bergejolak di kerajaan ini,antara lain perang saudara dan penghianatan demi penghianatan terhadap teman dan sahabat.

Mohon maaf bukan menjeleki, tapi memang lihatlah buku sejarah,di film-film dan di sandiwara radio yang berjudul mahkota mayang kara.

dan di google yang paling banyak membelotkan tentang kerajaan di kalimantan adalah, kemaharajaan nusantara.

saya lihat artikelnya itu banyak sembarangan !

Bujur haktu kesahnya,bunyi bapaku namanya Ne Moga, amun asli kutai bnehan tahu kesahtu.

Asalamualaikum, ia leh benehan itu namanya Ne Moga, kmi urang kutai tahu kesahnya turun temurun. Bunyi bapak ku, Ne Moga ngan bininya, anaknya tinggl di pondoknya yg tinggi. Pada malam hari semuanya dilarang meninggalkan pondok karena ada pemburu kepala atau ngayau. Tpi anaknya turun ketanah kemudian mati dibunuh pengayau kemudian ibunya nyusul turun ketanah dan mati jga. Kemudian Ne Moga bilang kpda pengayau kita besok pgi aja bekelahinya dilapangan terbuka n kumpulkan sebanyak mu gkin pasukanmu. Besok pginya berkelahilah Ne Moga dgn pasukan pengngayau satu demi satu musuhnya mati serta orang tetakhir dgn kesaktiannya dihidupkan kembali untuk minta bantuan ke lamin yg lainnya sampai 7 lamin habis matian. Trus krna Ne Moga sudah merasa putus asa dgn keluarganya yg sdah mati yg merasa hidupnya tidak berarti lgi membuang mendaunya ke sungai. Trus berucap klo kalian mau membunuh sya ambillah mendau sya yg disungai trus bunuhlah sya kemudian kembalikan kepala sya ke Tenggarong. Setelah meninggal kepala Ne Moga di antarkan ke Tenggarong n tubuhnya disimpan oleh urang dayak trus jantungnya berbulu seperti bulu tangan manusia. Ini kisah turun temurun dri nenek moyang kami. Kmi keturunan Kutai Jembayan Loa Kulu Kukar

Tulur aji jangkat bukan dari kerajaan kutai tetapi dari langit ( kayangan) buat cerita harus dapat informasi yang banyak tidak boleh menganalisa sendiri, kalau tanpa kajian dan informasi dari berbagai pihak secara berimbang bisa raja kutai pertama anda bilang dari amerika

Pok moga tidak tinggal di sungai sentekan melainkan di Desa Hambau dia ke sentekan hanya berusaha mencari hasil hutan bersama anak istri dan iparnya

Bukan nya ne moga itu dari benamang,skarang masih ada di benamang kanan skrang sudah menjadi gaib,parang dan sumur nya hanya orang tertentu saja bisa mlihat peninggalan nya, sungai belayan itu cerita sumbang lawing Dayak iban dari malaysya yg kmi tahu dari rakyat sebulu

Nek moga tu asli urang hambau cerita tentang Nek moga pun pertama di kisah kan di hambau

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More