Kota Bangun terletak sekitar 88 Km dari Tenggarong Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, terletak di sisi kiri mudik Sungai Mahakam. Merupakan sebuah daerah yang memiliki sejarah peradaban lama. Bekas wilayah Kerajaan Sri Bangun dengan Rajanya yang paling terkenal bernama Qeva.
diperkirakan merupakan negeri bawahan dari Kerajaan Martadipura, namun berbeda dengan Martadipura yang Hindu, Kerajaan ini malah menunjukkan corak sebagai Kerajaan Budha dengan ditemukannya beberapa peninggalan seperti Arca Budha Pengembara dari Perunggu, dan Patung Lembu Nandi yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Singa Noleh.
Keberadaan Patung Lembu Nandi itu terletak di sebuah dataran tinggi yang berhadapan langsung dengan Sungai Mahakam, di mana pada arah Ulunya ada sebuah Danau yang bernama Kedang Murung kawasan ini sekarang dikenal sebagai Situs Sri Bangun.
Strategisnya Situs Sri Bangun ini juga dimanfaatkan Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Salehuddin, sebagai wadah pengungsian ketika kalah perang melawan Pasukan Belanda pada tahun 1844. Ditempat itu Sultan bersama keluarga dan mentrinya beserta Ratusan Pengawal membangun kubu pertahanan serta beberapa istana sementara.
Situs Sri Bangun ini hingga sekarang tetap di keramatkan penduduk Kutai Kartanegara, karena dipercaya Kerajaan Sri Bangun yang memang misterius tersebut, hingga kini masih ada secara gaib. Banyak warga yang telah melihat bayangan Istana megah di wilayah pada waktu-waktu tertentu, terkadang pula ditemukan beberapa lelaki dan wanita misterius yang apabila diikuti menghilang begitu saja.
diperkirakan merupakan negeri bawahan dari Kerajaan Martadipura, namun berbeda dengan Martadipura yang Hindu, Kerajaan ini malah menunjukkan corak sebagai Kerajaan Budha dengan ditemukannya beberapa peninggalan seperti Arca Budha Pengembara dari Perunggu, dan Patung Lembu Nandi yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Singa Noleh.
Keberadaan Patung Lembu Nandi itu terletak di sebuah dataran tinggi yang berhadapan langsung dengan Sungai Mahakam, di mana pada arah Ulunya ada sebuah Danau yang bernama Kedang Murung kawasan ini sekarang dikenal sebagai Situs Sri Bangun.
Strategisnya Situs Sri Bangun ini juga dimanfaatkan Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Salehuddin, sebagai wadah pengungsian ketika kalah perang melawan Pasukan Belanda pada tahun 1844. Ditempat itu Sultan bersama keluarga dan mentrinya beserta Ratusan Pengawal membangun kubu pertahanan serta beberapa istana sementara.
Situs Sri Bangun ini hingga sekarang tetap di keramatkan penduduk Kutai Kartanegara, karena dipercaya Kerajaan Sri Bangun yang memang misterius tersebut, hingga kini masih ada secara gaib. Banyak warga yang telah melihat bayangan Istana megah di wilayah pada waktu-waktu tertentu, terkadang pula ditemukan beberapa lelaki dan wanita misterius yang apabila diikuti menghilang begitu saja.
pernah dengar gak? tentang orang bule yang melakukan photo udara di atas KOBA?
BalasHapusrumornya, dlm photonya dia mendapatkn gambar suatu kerajaan yg besar tapi tidak wujud. klu bisa cerita itu di cari kebenarannya dan dipublikasikan. trima kasih
satu lagi nih.
BalasHapusapa nama lapangan terbang yang ada diKOBA? heheheheeeeee
Klo orng sna blng LP alias lapangan pesawat..
BalasHapusSaya asli orng sna saya tinggal di KDM (kedang murung)
Tpi saya udh pindah di Balikpapan...saya sering ke sna..
hanya mitos
BalasHapusSri bangun tu gak pernah ada, anda menulis tulisan ini tidak ada bukti ilmiah nya, blm pernah di lakukan penelitian arkeologi di daerah ini, kalo bisa di sertakan foto nya
BalasHapusBaru j ditemukan benda pusaka peningalan kerajaan sri bangun ditemukan di TAD
HapusBagus sekali tulisannya, memang Sri Bangun adalah sebuah kerajaan kecil yang bercorak Budha yg sekarang berada di Kota Bangun, yang punya data dan info mengenai Sri Bangun mohon utnuk berbagi dg saya di Pusat Studi Sejarah, Kebudayaah dan Pariwisata Fisip Unikarta dan Kutai Cultural Center. Awang van Kuthai
BalasHapusMr Mawardi..
BalasHapusAda kok, penelitian arkeologi di Kota Bangun, tahun 2007 silam. Proyek disbudpar Kukar, dikerjakan oleh Arkenas kalau tak salah...
Saya punya salinan laporannya, diberikan oleh bu kepala dinas, bu Sri Wahyuni..
Jadi, jangan sok tau lah menurut saya, dgn mengatakan blm pernah dilakukab penelitian arkeologi di Kota Bangun..
Tahun 2007 lho, sementara anda berkomentarnya di tahun 2016.. 9 tahun lalu tuh udah!
Ke mana saja, bung? :-)
Bang Fajar Alam
Hapusboleh minta salinan laporan penelitian arkeolognya..? Sebagai bahan bacaan saja.
Sribangun itu mitos
BalasHapusOm baru baru ini ditemukan lagi kepingan mas serta gelang berbentuk naga, ini bisa diambil sebagai bukti bahwa kerjaan tersebut memang benar adanya.
BalasHapus